Akhirnya Kulihat Kunang-Kunang Kembali
Chitchat.my.id- Aloha, apa kabar semua. Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat, Ngerumpi yuk! Sebentar lagi akhir pekan! Adakah rencana teman ngerumpi yang hendak liburan? Bosan liburan bernuansa shopping maupun perkotaan! Ingin merasakan sensasi liburan yang berbeda? Wah, teman ngerumpi berada di jalur yang tepat. Sebab, si biang rumpi sendiri mengalami sensasi yang berbeda saat menelusuri hutan mangrove di waktu malam lho. Tidak percaya? Nah, selamat datang di jam tanyangan ngerumpi nyeleneh berwisata bersama si biang rumpi.

Pada suatu hari, si biang rumpi dan beberapa teman lainnya berkesempatan mengikuti acara famtrip yang diselenggarakan salah satu EO di Jakarta. Mereka sudah mengulas wisata yang ada di Kota Tanjungpinang yang terkenal dengan 12 Gurindamnya. Nah, si biang rumpi ini berkesempatan nyepil di salah satu grup tersebut. Sungguh riang hati ini, ketika si biang rumpi menyarankan mencoba mencicipi wisata malam ini di Pulau Bintan. Soale, keluarga si biang rumpi ini paling takut kalau pulang malam-malam. Karena, jarak perjalanannya yang lumayan gelap dan scary bagi “mereka”. So, here i am. Eh si biang rumpi, finally bisa menikmatinuansa mangrove di malam hari.


Jam menunjukan pukul 06.30 malam, ketika sebuah mobil berhenti di salah satu gerbang yang akan membawa si biang kerok dan teman lainnya menelusuri hutan mangrove. Di sana, sudah ada beberapa orang yang juga ingin menikmati sensasi mangrove di malam hari, mulai dari orangtua hingga anak-anak. So awesome! Karena si biang rumpi juga merasa so damn excited gitu. Jadilah, kami menunggu giliran dan juga kapal yang akan membawa kami menelusuri hutan mangrove yang berada di kawasan wisata Lagoi, Pulau Bintan ini. Si biang rumpi disodorkan jaket pelampung alias safty jacket. Si biang rumpi coba pakai walaupun rada tidak nyaman dan bau hihihi. Ya iyalah, namanya juga dipakai puluhan dan bahkan ratusan orang, mungkin.

Tidak lama kemudian, si biang rumpi turun ke dalam kapal. Rada menakutkan gitu. Karena kapalnya sangat kecil. Tidak ada pegangan jadi harus sedikit hati-hati dan satu per satu untuk naik ke dalam kapal. Walaupun si kapal ini ukuran kecil, si biang rumpi sampai surprise begitu mengetahui kapal tersebut bisa memuat 10 penumpang. Per penumpang harus meroggoh kocek sebesar 250K untuk menikmati sensasi sejam menelusuri hutan mangrove di malam hari. Dare yourself untuk membaca sampai tuntas teman ngerumpi. Karena, ada kejadian menakutkan yang menimpa kami tetapi juga menggelikan dikit seh.
  
Jadi, kapal berlayar dan suara mesin kapal yang bergemuruh melepaskan kesunyian malam. Beberapa kali, kapten kapal memberikan sinyal senter pada kegelapan malam sebelum kembali melajukan kapalnya. Tidak lama kemudian, terlihat kelap-kelip di antara pepohonan. Rupanya, sinar kelap-kelip yang mungil itu adalah si kunang-kunang. Mereka, nampak kecil sekali (baca sinarnya) berada dalam kegelapan malam membuat sinar itu bergemerlap bagaikan kerlipan bintang malam yang sedang bermain mata dengan si biang rumpi.


Tentu saja, di awal melihat rombongan kunang-kunang yang lagi bergosip ini. Beberapa teman si biang rumpi di dalam kapal langsung deh sibuk mengeluarkan kamera ponsel maupun kamera mirolessnya untuk mengabadikan sewaktu bertemu dengan rombongan pertama kunang-kunang yang lagi asyik ngerumpi di dekat akar mangrove. Jeprat, jepret, flash, blazz begitulah jika dibuat suara bunyi dalam kartun ketika teman si biang rumpi mencoba mengabadikan moment tersebut. Terus, si biang rumpi bagaimana? Tentu saja, si biang rumpi tidak ketinggalan turut meramaikan malam itu. terus, si biang rumpi menyerah. Karena tidak bisa mengabadikan moment tersebut.

Sebab, si biang rumpi harus tahu diri karena perangkat yang dimiliki si biang rumpi memang masih kuno dan ketinggalan trend. Namun, si biang rumpi sangat menyukai ketiganya. Karena ada sejarahnya hihihi. Nah, untunglah Tuhan memberikan kamera abadi yang bisa melihat dalam kegelapan sekalipun yakni mata si biang rumpi. Dalam sekejab kunang-kunang yang asyik berkelap-kelip dan berterbangan diantara mangrove membuat si biang rumpi terpesona dan takjub. Wow, that so awesome and amazing. Begitulah tiap kali kapal melewati dan berhenti di beberapa spot tempat para kunang-kunang asyik ngerumpi di bawah pohon mangrove.


Bahkan, ketika guide tersebut mencipratkan air diantara pohon mangrove agar kunang-kunang tersebut berterbangan dan memeriahkan kisah perjalanan kami di gelapnya hutan mangrove. Beberapa kunang-kunang menyebar dan ada dua atau tiga kunang-kunang terbang ke arah kapal kami. Dengan sigap dan berusaha semaksimal mungkin si biang rumpi mencoba untuk menangkap si kunang-kunang. Berhasilkah? Silahkan stay tune besok ya. Karena cerita akan disambung besok. 

Salam Biang Rumpi

Jangan lupa berkunjung juga ke  kitabahagia , kotacinta dan Story citra temukan artikel menarik lainnya



Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

4 komentar untuk Menelusuri Hutan Mangrove di Waktu Malam 1

Hi Teman Rumpi, terima kasih sudah main ke blog chitchat, ada baiknya berbagi pendapat tanpa meninggalkan spam ya. Kita sama-sama saling menghargai rumah maya kita. Salam, thanks telah meninggalkan biang rumpi manis di sini. cheers @citrapandiangan

  1. yaaa, sayang banget mbak , nggak berbagi foto jalan jalan malam di hutan mangrovenya.
    rame yang ikut kesana mbak?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas fajar sangat disayangkan pakai banget.... rasanya, ini ponsel napa tak berfungsi di malam gelap ya hihihi

      Delete
    2. kalau pake modus malam bisa mbak :)

      Delete
  2. Nah itu dia kalau malam2 kan suka keluar hewan2 seperti ular biawak dan lainnya.. lumayan serem aja

    ReplyDelete