Jangan Paksakan Anak Termotivasi

 Chitchat.my.id- Aloha, apa kabar semua. Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat, Ngerumpi yuk! Nah, pembahasan kali ini mengenai “Motivasi Anak untuk sukses di Sekolah.” Setiap anak berbeda, baik emosi, kecerdasan dan pertumbuhan. Teman ngerumpi tidak bisa memaksakan anak A untuk mengikuti jejak anak B. Terus bagaimana membuat anak sukses?


Sebagai orangtua tentunya ingin anak sukses di sekolah, tetapi terkadang teman ngerumpi terlalu memaksakan anak. Apakah salah memaksakan kehendak orangtua? Namun, bagaimana jika anak teman ngerumpi enggan melakukan pekerjaan rumahnya. Tindakan apa yang harus dilakukan? Tentunya, teman ngerumpi sebagai orang tua ingin memberikan yang terbaik bagi anaknya. Sebab, orang tua dituntut untuk menginvestasikan kehidupan akademik anak demi masa depan mereka.

Namun, banyak juga anak yang tidak peduli terhadap hal tersebut.  Mereka tidak memahami pentingnya pendidikan untuk masa depan mereka. Biang rumpi paham sekali perasaan kesal itu! Anak-anak lebih demen atau mendahulukan  bermain game, nonton Youtube atau bergaul dengan teman-teman mereka dibanding belajar. Pasti teman ngerumpi bertanya pada diri sendiri, kenapa anak-anak tidak termotivasi untuk berprestasi di sekolah? Kenapa anak-anak tidak memahami keingin orang tua padahal itu semua untuk kebaikan mereka juga!

Anak-anak butuh motivasi dan motivasi tidak bisa dipaksakan. Sekolah merupakan tempat di dalam kehidupan yang membutuhkan disiplin dan anak-anak perlu untuk melakukan pekerjaan di sekolah dengan baik agar mendapatkan nilai yang baik.  Apabila orang tua memaksakan anak maka hal tersebut akan berdampak pada anak. Ada beberapa hal yang perlu teman ngerumpi perhatikan dalam memberikan motivasi tanpa paksaan, seperti apakah itu? Jangan kemana-mana!

Langkah positif yang perlu teman ngerumpi lakukan dengan mengambil sikap membantu anak termotivasi di sekolah dengan membuat struktur. Sebab, mendirikan struktur bagi anak bisa meningkatkan peluang untuk anak bisa sukses dan kesuksesan bisa menjadi pendorong motivasi terbaik bagi anak. Struktur apa saja kah itu?

 
Tetap Positif
Terasa berat bukan dengan sub judul TETAP POSITIF. Sebagai orang tua, teman ngerumpi harus bisa menjaga hubungan dengan anak, teman ngerumpi harus selalu ingat bawasanya teman ngerumpi berada di tim yang sama. Sebab, orang tua (teman ngerumpi) memiliki pengaruh yang besar dalam peranan mengasuh anak.  Tindakan seperti menghukum, berceramah mengenai ini itu dan bahkan mengancam anak malah membuat teman ngerumpi merusak hubungan teman ngerumpi dengan anak dan bahkan motivasi mereka.

Memang tidak ada salahnya, apabila teman ngerumpi sebagai orang tua merasa cemas, frustasi. Namun, reaksi terhadap amarah dan mengancam pada anak tidak efektif untuk dilakukan. Bahkan memperburuk keadaan.  Apalagi jika teman ngerumpi merasa lelah dengan prilaku anak dan tidak lagi tetap positif melihat polah anak.  Apabila teman ngerumpi sudah mulai jenuh dan negatif terhadap anak. Hal itu akan membuat teman ngerumpi merasa sedih. Sebab, anak jadi suka menentang dan malah anak memiliki masalah moral.  Jadi tetaplah positif dan berikan arahan anak untuk menjadi lebih baik.

Beri Aturan “Ketika Kamu”
Namanya anak-anak pasti mereka menginginkan reward. Namun, sebagai orang tua tidak boleh sedikit-sedikit memberikan hadiah bagi anak. Hal itu juga tidak baik bagi pertumbuhan anak. Teman ngerumpi bisa mengarahkan anak dan memberi mereka pelajaran hidup dengan cara mereka akan “dibayar” apabila sudah melakukan pekerjaannya. Jadi, teman ngerumpi sebagai orang tua bisa mengatakan seperti ini “Ketika kamu sudah selesai belajar, kamu boleh pergi ke rumah teman kamu.”  Bisa juga teman ngerumpi mengatakan seperti ini, “Ketika pekerjaan rumah sudah selesai di kerjakan. Kita bisa merekam video untuk di masukan dalam channel youtube.” (Apabila anak tertarik dengan dunia entertain).

 Apabila teman ngerumpi sebagai orang tua sudah menetapkan aturan. Usahakan untuk mematuhi aturan tersebut dan jangan di langgar. Misalnya, anak ada pekerjaan rumah, teman ngerumpi ada urusan untuk shopping di mall dan tidak mungkin meninggalkan anak di rumah seorang diri. Teman ngerumpi mengizinkan anak ikut ke mall tanpa menyelesaikan pekerjaan rumah. Sekali di langgar, maka anak akan mudah menggampangkan sesuatu. Orang tua juga harus menerapkan disiplin pada dirinya sendiri.   

Teman ngerumpi harus ingat kemampuan akademik tiap anak berbeda. Namun, jangan sedih apabila kemampuan akademik anak tidak sesuai harapan. Padahal anak sudah termotivasi untuk sukses. Namun, memang kemampuan daya pikirnya tidak berIQ tinggi. Ingat, nilai akademik tidak selamanya menentukan masa depan anak. Sebab, masih ada skill lain yang bisa menunjang kesuksesan anak. Jadi, tetap percaya diri dan memberikan motivasi yang baik bagi anak. Tanpa harus memaksakan kehendak yang membuat anak semakin menjauh dari orang tuanya.

Apabila teman ngerumpi setuju dengan pembahasan biang rumpi kali ini mengenai memotivasi anak untuk sukses di sekolah. Boleh dong di share atau bahkan memberikan tanggapan agar teman ngerumpi yang lainnya jadi paham terhadap cara mendidik anak tanpa harus bersikap otoriter terhadap anak.



Salam Biang Rumpi




Jangan lupa berkunjung juga ke  kitabahagia Story citra, petunjukhidup, asiabutterflytraveler dan jejakcantik 
temukan artikel menarik lainnya




Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

Hi Teman Rumpi, terima kasih sudah main ke blog chitchat, ada baiknya berbagi pendapat tanpa meninggalkan spam ya. Kita sama-sama saling menghargai rumah maya kita. Salam, thanks telah meninggalkan biang rumpi manis di sini. cheers @citrapandiangan