Sulitkah Menjadi Keluarga yang Berbahagia? 

Chitchat.my.id- Aloha, apa kabar semua. Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat, Ngerumpi yuk! Nah, pembahasan kali ini mengenai “Kunci Keluarga Berbahagia.” Siapa yang tidak ingin memiliki keluarga yang berbahagia? Sulitkah menjadi keluarga yang berbahagia?
Mari kita menyimak apa kata Mr. W mengenai keluarga:
Mr W Mengatakan:
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. source

Dari Mr W saja sudah jelas mengatakan keluarga adalah suatu unit terkecil, begitu juga menurut biang rumpi. Dimana keluarga kecil ini pasti terdiri dari pasangan suami dan istri, plus juga anaknya yang  berkumpul dalam satu rumah. Dimana setiap orang dalam keluarga membutuhkan satu dengan yang lain. Bagaimana di zaman NOW! Dimana hubungan komunikasi dalam keluarga sudah mulai rengang.

Tidak heran, apabila setiap orang dalam rumah sibuk dengan diri sendiri. Sehingga tidak saling membutuhkan dan mempedulikan satu sama lain. Apakah ini bisa disebut keluarga yang berbahagia? Berbahagia jika diberi uang belanja penuh dan berlimpah; bahagia jika diberikan hadiah oleh ayah dan ibu? Tentu kontek keluarga bahagia bukan sekedar material tetapi lebih kesuatu yang lebih dalam lagi.

Untuk menjadikan keluarga yang berbahagia adalah TAKUT akan TUHAN! Apabila dalam keluarga membawa kerohanian dan keimanan dalam keluarga, maka keluarga akan berbahagia. Tentunya, tidak sekedar dalam pondasi agama saja untuk menjadikan keluarga berbahagia. Namun, kebahagiaan dalam keluarga dimulai dengan takut akan Tuhan. Nah, disini lah teman ngerumpi sudah bisa memahami. Bawasanya, pondasi agama pada diri kita akan berdampak pada anak-anak.

Bagaimana mungkin seorang ayah menyuruh anaknya untuk berdoa, namun sang ayah tidak memberikan contoh berdoa. Dengan seiring waktu, kebersamaan baik dalam beribadah antara ayah, ibu dan anak maka akan terjalin komunikasi yang baik. Setelah berdoa, makan malam bersama di meja makan. Jangan sibuk dengan ponsel, ketika makan malam bersama keluarga. Ada baiknya berinteraksi antara keluarga kecil ini aga terjalin kebersamaan. Bayangkan saja, apabila anak teman ngerumpi lebih dekat dengan PONSEL dibanding dengan teman ngerumpi, bagaimana perasaan biang rumpi?
Tentunya sangat sedih bukan? Namun begitulah kehidupan zaman NOW, dimana anak lebih dekat dengan PONSEL ketimbang dengan orangtuanya. Bukan berarti, kita menjauhkan diri dari teknologi, tetapi membagi waktu antara keluarga, pekerjaan dan juga hobi harus seimbang.

Beberapa waktu lalu, teman ngerumpi sempat membaca status whatsapp seorang teman, dimana dia merasa bersalah (begitulah kira-kira intinya) karena lebih sering melihat ponsel; dibanding bermain dan memperhatikan buah hatinya. Jangan sampai anak merasa kurang diperhatikan dan mencari kegiatan lain; dimana kita tidak terlibat di dalamnya. Jangan sampai anak bertumbuh menjadi “pohon yang bengkok” maka teman ngerumpi akan mengalami kesulitan untuk membuatnya tumbuh lurus!

Perhatian keluarga dimulai dari anak masih kecil hingga mereka remaja, tentunya cara memperhatikan dan mendidik anak berbeda disetiap pertumbuhan anak. Sudah banyak film tahun 90an yang bertemakan keluarga, dimana mereka kehilangan momen anak bertumbuh besar dan ketika ingin mendekati sang anak, anak merasa aneh dan canggung. Jangan sampai hal itu terjadi dalam keluarga kita.

Mulailah takut akan Tuhan, melakukan ibadah bareng keluarga dan makan malam bersama keluarga. Sebab, hanya pada saat malam hari lah, teman ngerumpi bisa berkumpul sempurna antara ayah, ibu dan anak. Bercerita dan berbahagia bersama, sebab kebahagiaan dimulai dari bagaimana teman ngerumpi memperhatikan waktu bersama keluarga, tidak hanya dalam hal materi saja tetapi juga dalam hal berkomunikasi dan saling menjaga, memperhatikan dan peduli. Sehingga keluarga kecil yang sudah dimiliki akan terasa kehangatan dan tidak aka nada persoalan yang tidak bisa diatasi bersama.

Apabila tulisan ini sangat bermanfaat bagi teman ngerumpi, tidak ada salahnya untuk share artikel ini agar teman ngerumpi pada tahu bawasanya Takut akan Tuhan merupakan kunci sukses keluarga bahagaia.




acara reality show yang ditayangkan setiap hari di salah satu stasiun televisi swasta yang ada di Indonesia. Bisa jadi, teman rumpi pernah menyaksikan realiti show yang diputar setiap sore. Penasaran kenapa ini dirumpikan? Soalnya aku sebel banget kalau jam waktu nontonku terganggu lantaran adik lagi di rumah karena selera nontonnya jelek banget! Apakah itu? apalagi kalau bukan “Katakan Putus”



Salam Biang Rumpi




Jangan lupa berkunjung juga ke  kitabahagia Story citra, petunjukhidup, asiabutterflytraveler dan jejakcantik 
temukan artikel menarik lainnya




Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

Hi Teman Rumpi, terima kasih sudah main ke blog chitchat, ada baiknya berbagi pendapat tanpa meninggalkan spam ya. Kita sama-sama saling menghargai rumah maya kita. Salam, thanks telah meninggalkan biang rumpi manis di sini. cheers @citrapandiangan