Dokumentasi atau Eksploitasi?


Chitchat.my.id- Aloha, piye kabare? Semoga teman ngerumpi dalam keadaan sehat Masih dalam kondisi musim batuk dan pilek. Mesti jaga kesehatan. Hai.. Hai.. Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat, Ngerumpi yuk! Kali ini si biang rumpi mau ngerumpi mengenai Apakah Setuju Anak Dijadikan Konten, Ye or No?

 


Beda tipis antara mendokumentasikan anak dalam segala aktivitas dan kemudian di upload di sosial media hingga eksploitasi anak. Ada banyak orang tua yang membuat dokumentasikan anak di sosial media, eh jadi booming dan menjadikan anak konten. Jujur, biang ngerumpi sih ok.. ok saja. Asalkan, tidak memaksanakan kehendak pada anak. Wajar orang tua ingin anaknya menjadi “terkenal” di sosial media. Namun, tidak berlebihan.

 


Eksploitasi anak bisa dimaksudkan, anak dijadikan sumber keuangan. Dimana anak tidak mendapatkan KEBEBASAN NYA. Anak di paksa untuk shooting, anak tidak mendapatkan waktu istirahat dan sebagainya. Sedangkan, biang ngerumpi melakukan shooting ketika anak sedang bermain, belajar. Pas, ketika mandi ada momen lucu, itu pun shooting-nya hanya untuk dikonsumsi pribadi atau keluarga terdekat saja.

 

Memang saat ini, si kecil masih belum mengetahui apa itu publikasi, kenapa dia yang di shooting. Namanya anak kecil, apalagi si Baby Hans satu ini, setiap gerak-geriknya pasti ga luput dari kamera baik mama-nya, aunty dan uncle-nya. Soalnya usia dua tahun masih masa dimana dia sedang bertumbuh dengan tingkah pola yang menggemaskan. Sepertinya, sayang banget kalau tidak diabadikan.

 

Selama konten yang di public tidak terlalu vulgar dan tidak akan membuat si kecil malu.  Lha, memang dia belum mengetahui saat ini, tapi ketika besar jejak digital tak akan pernah hilang bukan? Apalagi kalau sudah di share, saving dan sebagainya.

 

Membicarakan konten untuk anak itu memang menyenangkan. Jujur, biang ngerumpi saja suka banget mengabadikan momen lucu. Bahkan, pernah dapat endorse untuk produk bayi. Ya, lumayan uangnya bisa dibelikan mainan atau keperluan hiburan si baby, seperti diajak ke tempat permainan di mall dan sebagainya.

 

Namun, kembali lagi pada diri sendiri sih. Selama konten anak, tidak membuat anak menjadi suatu keterpaksaan. Sehingga membuat anak kehilangan masa kecilnya, kenapa tidak! Konten sekaligus mengabadikan momen masa kecil, berjalan berdampingan adalah suatu hal yang menarik. Do and Don't tetap menjadi pertimbangan pada posisi anak.

 


Salam Biang Rumpi




 



Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

Jadilah orang pertama yang berkomentar!

Hi Teman Rumpi, terima kasih sudah main ke blog chitchat, ada baiknya berbagi pendapat tanpa meninggalkan spam ya. Kita sama-sama saling menghargai rumah maya kita. Salam, thanks telah meninggalkan biang rumpi manis di sini. cheers @citrapandiangan