Perbedaan Bahasa Menjadi Sensasi 

Chitchat.my.id- Aloha, apa kabar semua. Selamat datang di jam tayangan ngerumpi nyeleneh di blog ChitChat,  Ngerumpi Yuk. Teman tahu tidak, bahwasanya, bahasa itu beragam dengan makna yang berbeda. Terkadang, perbedaan bahasa menjadi sensasi tersendiri. Apalagi, jika kita tidak memahami bahasa apa yang sedang diucapkan oleh teman ataupun sabahat kita. Beruntung, walaupun banyaknya bahasa daerah yang ada di Indonesia, kita disatukan dalam bahasa Indonesia.

Pernahkah teman ngerumpi berhadapan dengan seseorang yang memiliki bahasa daerah dan tidak mengerti bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Si biang rumpi ini PERNAH MENGALAMI-nya. Bahkan, beberapa kali dan itu menjadi sensasi luar biasa. Beberapa tahun silam, aku kuliah di Yogyakarta dan tentu saja di sana bahasa daerah adalah bahasa Jawa bukan? Nah, aku bisa sedikit bahasa Jawa tetapi bukan bahasa Jawa halus. Dengan Percaya Diri (PD), saat melihat pedagang kaki lima yang menjual aneka makanan ringan, termasuk brem.


 Ngerumpi: Status Terbalik

Aku langsung berbicara dalam bahasa jawa, “Iki pinten bu?” (ini berapa harganya bu)? Terus, si penjual menjawab pakai bahasa Jawa halus. Alamak! Aku nggak tahu apa artinya hahaha. Lalu dengan lembut, aku menjelaskan aku hanya tahu bahasa jawa kasar dan bukan bahasa jawa halus, contoh bahasa jawa kasar siji (satu), bahasa jawa halus selikur (satu). Aku pikir, dia akan menjawab pakai bahasa jawa kasar. Yup. Perbedaan bahasa sungguh mengasyikan dan menjadi sensasi yang tak akan terlupakan.

Di sekitar tahun 2000 aku pindah dari kota besar ke kota kecil, dimana perbedaan pengertian bahasa “SIAP” membuatku terpana. Saat itu, aku bekerja shift pagi dan saat bagian shift siang datang. Dia bertanya, “Apakah aku sudah makan siang?” lalu aku menjawab, “Iya, aku siap mau makan siang.”

  Ngerumpi: Alasan wanita single

Eh, dengan percaya diri, teman shift siang ini pergi makan. Dia pikir aku sudah siap (selesai) makan. Padahal, aku sudah siap (hendak) pergi untuk makan siang di kantin kantor. Setelah, dia balik, aku tentu saja kesal dan bilang sama dia. “Koq, enak banget baru datang sudah makan.” Dia jawab, “Aku pikir kamu sudah siap (selesai) makan siang.” Dodol hahaha....

Ya, perbedaan pengertian dalam berbicara terkadang membuat hal sepele bisa menjadi berabe. Apakah teman pernah mengalami persoalan yang sama denganku? Tentu saja, setiap mahluk hidup di dunia ini memiliki cerita masing-masing di balik perbedaan bahasa baik bahasa daerah, bahasa negara atau apalah-apalah itu.


      Ngerumpi: Let's find idea

KESIMPULAN
Perbedaan bahasa menjadikan sesuatu hal menarik, walaupun di balik itu pasti ada hal yang ngeselin juga. Namun, perbedaan menjadikan dunia ini berwarna dan tidak hanya antara hitam dan putih melainkan pelangi. Karena itu, hargai dan pelajari perbedaan dan bukan malah membenci perbedaan. Karena dunia ini terlalu luas untuk dibenci. Jangan sampai kita menjadi katak dalam tempurung di pribahasa lama.

Salam Biang Rumpi



Jangan lupa berkunjung juga ke  kitabahagia  dan kotacinta dan temukan artikel menarik lainnya

Artikel Terkait:

Silakan pilih sistem komentar anda

1 komentar untuk Bicara dalam Bahasa

Hi Teman Rumpi, terima kasih sudah main ke blog chitchat, ada baiknya berbagi pendapat tanpa meninggalkan spam ya. Kita sama-sama saling menghargai rumah maya kita. Salam, thanks telah meninggalkan biang rumpi manis di sini. cheers @citrapandiangan

  1. Hahaha, aku sering. Apalagi bhs sunda yg musingin pala berbi. Hidup di yk dulu kayak hidup di Indonesia kecil Mbak :D

    ReplyDelete